Perekonomian Era Jokowi mendapatkan kritik tajam dari The Economist, Media ekonomi besar yang berasal dari Inggris dengan judul "Indonesia's Economic Growth is Being Held Back by Populism". The economist merupakan media besutan James Wilson yang didirikan semenjak tahun 1843. Dampak dari kritikan The Economist sangatlah besar karena The Economist memiliki jutaan pelanggan yakni 1,5 juta pelanggan di seluruha dunia dan menjadi salah satu acuan dan referensi pelaku usaha dan juga sejumlah kepala negara di seluruh dunia.
Perekonomian Era Jokowi |
Oleh karenanya, Pihak Instana kepresidenan memberikan tanggapanatas kritik yang dilayangkan, mengingat dampak yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap pandangan politik dan perekonomian nasional dan investor asing. Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Presiden mengatakan bahwa pemerintah mengapresiasi adanya kritikan tersebut namun di satu sisi kritikan tersebut perlu diklarifikasi karena tidak berdasarkan data yang akurat dan peta komprehensif atas adanya kemajuan perekonomian Nasional.
Sebelumnya The Economist mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla terkait ketidakmampuan pemerintah dalam merealisasikan janji perekonomian akibat adanya hambatan dari kebijakan yang populis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar